Inilah Tandanya Jika Kamu Terlampau Keras pada Diri Sendiri

Tabloid Babe - Inilah Tandanya Jika Kamu Terlampau Keras pada Diri Sendiri, Kita mengetahui type orang narsis yang selalu memandang dianya lebih baik dan penting dibanding seseorang. Tetapi, rupanya ada pula loh type orang yang kejam dan keras pada diri kita hingga berasa dianya tidak seberharga seseorang. Apa Kamu salah satunya type orang itu? Baca pembahasan berikut ini untuk cari tahu, Kamu. Umumnya beberapa orang semacam itu lakukan beberapa hal ini, Kamu


Tabloid Babe

Inilah Tandanya Jika Kamu Terlampau Keras pada Diri Sendiri


  • Menyumpah diri kita sesudah melakukan perbuatan kekeliruan dengan resiko tidak berapa


Lakukan kekeliruan ialah hal yang normal dilaksanakan oleh manusia. Rupanya, dalam mayoritas kekeliruan yang dibuat, kita cuma mempunyai sedikit resiko saja. Misalkan, Kamu kurang cermat mengecek tanggal lewat waktu sebuah produk, lupa simpan makanan ke kulkas hingga makanan jadi basi, atau telat tiba ke kantor/kelas perkuliahan. Tetapi, karena kekeliruan itu, Kamu jadi benar-benar kecewa dan geram pada diri kita. Untuk menanganinya, Kamu dapat memberikan batas pada "harga" atau "durasi waktu" kekeliruan. Misalkan, bila makanan yang kebuang harga di bawah Rp50 ribu atau durasi waktu terlambatnya tidak lebih dari 10 menit dari umumnya, karena itu Kamu tak perlu gelisah sepanjang hari.


  • Terus mengomentari diri kita sesudah membenahi kekeliruan


Mengulang-ulang kekeliruan yang serupa memang membuat kita kecewa. Hal itu seolah mengisyaratkan kita tidak belajar dari kekeliruan. Tetapi, perlu Kamu ingat jika yang perlu itu ialah Kamu telah usaha membenahi kekeliruan. Jika Kamu sering mengulang kekeliruan walau sebenarnya telah usaha membenahi, lebih bagus motivasi diri secara positif. Misalkan dengan memberi afirmasi positif. Kemudian, cepatlah teruskan kegiatan dan move on dari kekeliruan. Untuk apa terus resah gulana, dan Kamu tidak dapat kembali lagi ke masa lampau untuk melakukan perbaikan?


Baca Juga : 


  • Produk untuk kenyamanan diri tidak ada di rasio fokus


Produk perawatan diri di sini tidak cuma produk kecantikan ya Kamu. Misalkan nih Kamu telah memerlukan sepatu baru karena sepatu lama telah kusam, kotor, dan hancur. Tetapi, Kamu terus tunda beli sepatu baru sebab menganggap bisa memakai sepatu itu untuk melakukan aktivitas. Kemungkinan Kamu punya niat untuk irit, tapi seharusnya tidak sepelit itu pada diri kita ya Kamu. Bagaimana juga, Kamu memerlukan waktu dan dana untuk menyenangkan diri kita, selama tidak kelewatan.


  • Ketika berada orang yang perlakukanmu dengan jelek, kamu menganggap sebagai kekeliruan diri kamu


Saat suatu hal jalan dengan tidak seharusnya, apa Kamu selalu mempersalahkan diri kita?


-  Bila tugas team tidak berjalan dengan baik, itu ialah kekeliruanmu karena tidak arahkan mereka.
- Saat seorang melakukan perbuatan salah kepadamu, kamu memandang jika itu ialah buah dari tindakanmu kepadanya.

Memang sich Kamu punya niat untuk bertanggungjawab atas kekeliruan yang terjadi, tapi Kamu harus membuat batas supaya tidak terlalu berlebih. Misalkan dengan menanyakan pada diri kita "Berapa banyak tanggung-jawab yang perlu kupikul supaya persoalan ini bisa ditangani?" sekalian menimbang beberapa pihak yang lain turut serta. Janganlah sampai Kamu memikul semua sendiri karena bisa jadi Kamu depresi dibikinnya.  


  • Terlalu berlebih pada sebuah faktor


Berlaku cermat dalam menuntaskan satu tugas atau project memanglah bagus. Tetapi, kembali lagi, bila terlalu berlebih, pasti membuat Kamu frustasi. Misalkan nih Kamu konsentrasi bersihkan rumah dengan detil dan lengkap hingga lupa mempersiapkan makanan. Akhirnya, Kamu akan kelaparan sesudah capek bersih-bersih rumah. Kunci untuk menangani rutinitas terlalu berlebih ini dengan tidak berlaku terlampau cermat dalam segalanya. Cermat bisa, tetapi janganlah sampai kecermatanmu mengisap semua fokusmu di satu faktor saja.


  • Berasa tidak berhasil walau hidupmu baik saja


Orang yang keras pada diri kita berasa kehidupan dan semua aspeknya kelihatan tidak prima. Walau sebenarnya kehidupan mereka baik saja. Langkah untuk menangani ini dengan menanyakan ke orang lain berkenaan opini mereka atas kehidupanmu. Bila seseorang memandang hidupmu baik saja, kira jika memang hidupmu baik saja Kamu. Hanya Kamu yang mengetahui kebenaran utuh berkenaan kehidupan Kamu, tapi opini seseorang juga dapat memiliki kandungan kebenaran loh,,


Ada yang ngomong, kamu perlu belajar menyukai diri kita saat sebelum dapat menyukai seseorang dengan sebenarnya. Pengucapan ini dapat Kamu mengambil agar Kamu lebih ‘santai' pada diri kita dan semua kekurangan Kamu.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Kencan Untuk Kamu Yang Sudah Lama Single Atau Jomblo

Kenali Pertanda Kamu Alami Gaslighting Dari Pasanganmu

Tips Untuk Lebih Menyayangi Diri Sendiri